KITA HARUS UPGRADE KUALITAS SDM AGAR BISA BERSAING
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh di tengah ketidakpastian ekonomi. Banyak pekerja kehilangan mata pencaharian dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam situasi ini, peran pemerintah menjadi sangat krusial untuk memberikan perlindungan serta solusi nyata bagi para pekerja terdampak.
Lantas, bagaimana langkah konkret pemerintah dalam menghadapi maraknya PHK? Apa saja upaya yang dilakukan untuk meringankan beban para buruh? Dan sejauh mana peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat dioptimalkan dalam membantu mereka?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Majalah PEDULI telah berbincang langsung dengan KH. M. Shobih Asrori, Wakil Bupati Pasuruan, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat yang peduli terhadap kesejahteraan rakyat. Berikut transkrip selengkapnya:
Bagaimana kebijakan pemerintah dalam menyikapi maraknya PHK dan dampaknya terhadap kesejahteraan buruh?
Pemerintah menyadari bahwa maraknya PHK memerlukan respons yang serius. Saat ini, kami sedang mengefisiensi anggaran di seluruh dinas sesuai dengan instruksi Presiden. Anggaran yang dihemat itu nantinya akan dialokasikan dalam RKPD yang direncanakan pada bulan Juli atau Agustus, dan digunakan untuk mendukung program-program prioritas yang sudah kami janjikan.
Salah satu fokus utama adalah perlindungan dan pemberdayaan pekerja terdampak PHK. Kami tengah menyiapkan kawasan industri di wilayah timur Pasuruan, serta mendorong pendirian Koperasi Merah Putih di desa-desa mulai bulan Mei. Koperasi ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah pusat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Pemerintah daerah akan memfasilitasi pendirian dan pengembangannya.
Apa saja langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk membantu buruh yang terdampak PHK?
Untuk saat ini, langkah konkret belum bisa direalisasikan karena anggaran masih belum tersedia. Kegiatan-kegiatan yang menggunakan anggaran baru dapat dijalankan jika bersifat mendesak, seperti pembelian obat untuk rumah sakit. Selebihnya masih dalam tahap efisiensi dan pengendalian. Namun, setelah RKPD dan RPJMD disusun, insya Allah kami akan mulai melaksanakan program-program yang dapat membantu para korban PHK.
Menurut Bapak, sejauh mana peran Lembaga Amil Zakat dalam membantu buruh yang terdampak PHK?
Alhamdulillah, peran Lembaga Amil Zakat sangat besar. Mereka sangat membantu para buruh yang mengalami kesulitan ekonomi akibat PHK, baik dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun dalam mencari peluang kerja baru. Tanpa bantuan LAZ, tentu nasib para buruh akan jauh lebih berat. Maka kehadiran mereka sangat kami apresiasi.
Apa harapan serta pesan Bapak bagi para buruh yang sedang menghadapi tantangan akibat PHK?
Sebagai Wakil Bupati, saya mengajak seluruh generasi, khususnya di Kabupaten Pasuruan, untuk terus meningkatkan kualitas SDM. Pemerintah daerah akan menyediakan berbagai pelatihan keterampilan yang akan memberikan sertifikat di bidang tertentu. Kami berharap para pemuda berbondong-bondong mengikuti pelatihan tersebut agar siap bersaing di dunia kerja. InsyaAllah ke depan, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan bersertifikat.


