ANJURAN RASULULLAH ﷺ AGAR BEKERJA YANG HALAL DENGAN JERIH PAYAH SENDIRI
وعن عائشة رضي الله تعالى عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : “مَنْ اَمْسَى كَالًّا مِنْ عَمَلِ يَدَيْهِ اَمْسَى مَغْفُوْرًا لَهُ ” رواه الطبراني »
Diriwayatkan dari Sayidah Aisyah bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Siapa yang memasuki waktu sore merasa lelah karena mencari nafkah dengan jerih payahnya sendiri, maka ia memasuki sore itu dalam keadaan diampuni dosanya". (HR. Thabrani)
***
Al-Imam Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad sangat menganjurkan agar bekerja dengan jerih payahnya sendiri dalam mencari rezeki yang halal. Karena hal itu merupakan perintah Syariat Islam serta mempunyai keutamaan dan pahala yang besar selama didasari oleh niat dan motivasi yang benar; Niat menjaga kehormatan agama, tidak meminta-minta dari sesama manusia, menjaga kehormatan diri dan keluarga, niat bersedekah untuk membantu kebutuhan orang-orang yang membutuhkan, dan niat-niat yang mulia lainnya, sehingga jerih payahnya menjadi bernilai amal ibadah.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik daripada makanan hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri". (HR. Bukhari). Dan terdapat banyak hadis Rasulullah ﷺ yang menganjurkan agar Umat Islam bekerja dengan jerih payahnya sendiri.
Sepulang dari perang Khandaq, Rasulullah ﷺ berjumpa dengan seorang sahabat bernama Sa'id al-Khudri yang sedang bekerja sebagai pemecah batu besar, demi memberikan nafkah untuk anak istrinya, sehingga tangannya kasar dan kapalan yang menonjol dan mengeras.
"Ada apa dengan tanganmu, wahai Sa'id?" tanya Rasulullah ﷺ sembari memegangi tangan sahabat itu. "Tanganku melepuh karena begitu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan.” Jawab Sa'id.
Mendengar jawaban itu Rasulullah ﷺ segera menggenggam tangan sahabatnya, lalu mencium telapak tangan yang melepuh tersebut seraya bersabda,“ Inilah tangan yg tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.”
Singkat cerita, Sa'id pun terenyuh mendengar sabda Rasulullah ﷺ yang mulai serasa memberinya motivasi untuk bekerja mencari rezeki yang halal walau dengan susah payah sebagai kuli batu.
Kisah ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang terlihat hina dan rendah di mata orang, justru memiliki kemuliaan di sisi Allah ﷻ dan Rasul-Nya manakala diniati untuk mencari rezeki yang halal untuk menafkahi anak istri dan keluarga. Semoga kita mampu bekerja dengan tanpa meminta-minta, apalagi menghalalkan segala cara.
Bisa jadi jerih payah itu merupakan cara Allah ﷻ mengampuni dosa-dosa kita. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yg tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat, tidak juga dengan haji dan umrah”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah ﷺ?” Beliau menjawab: “Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Thabrani)
~ Sumber: Pengajian Kitab An-Nashâih ad-Dîniyyah wal-Washâyâ al-Imâniyyah k. arya al-Imam al-Arif Billah Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad al-Hadrami asy-Syafii


