AL-IMAM AS-SUYUTI: YATIM YANG MENJADI ULAMA BESAR

Okt 8, 2024 - 14:59
Okt 8, 2024 - 15:02
 0  442
AL-IMAM AS-SUYUTI: YATIM YANG MENJADI ULAMA BESAR

Jika hendak mencari teladan anak yatim piatu yang tekun dalam mencari ilmu, akademisi murni di beberapa abad yang lalu, maka figurnya adalah Imam Jalaluddin as-Suyuthi, seorang ulama yang lahir pada tahun 1445 M / 849 H. 

Nama lengkapnya adalah Jalaluddin Abul Fadl Abdurrahman bin al-Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin bin Utsman bin Muhammad bin Khadir bin Ayyub bin Muhammad bin Syekh Himamuddin al-Khadiri as-Suyuthi asy-Syafi’i. Ia dilahirkan pada permulaan bulan Rajab di bagian timur kota Mesir, tepatnya di kota Hudairiyah. 

Namanya senantiasa harum, karena kisah kegigihannya dalam mencari ilmu merupakan sejarah kepahitan dan kesedihan. Dengan kondisinya sebagai anak yatim yang ditinggalkan ayahnya ketika menginjak usia lima tahun, kehidupan as-Suyuthi dengan ibunya sangat sederhana dan serba pas-pasan.

Tetapi kondisi memilukan itu tidak menyurutkan semangatnya dalam mencari ilmu. Tumbuh sebagai anak yang mandiri, tidak berpangku tangan kepada orang lain. Bahkan, beliau sering tidak makan disebabkan tidak adanya makanan.

Masa mudanya dihabiskan untuk mendalami berbagai cabang ilmu. As-Suyuthi sukses menghafal al-Qur’an pada umur 8 tahun. Kemudian dilanjut menghafal beberapa matan kitab. Semua ini bisa dilihat dari buah karyanya yang sangat banyak. Menurut Syekh Ibrahim asy-Syaibani, kitab-kitab karangan Imam Suyuthi mencapai 980 karya, mulai dari kitab-kitab kecil yang hanya memuat penjelasan secara ringkas dan padat, sampai kitab-kitab besar berjilid-jilid. Bahkan, disebutkan bahwa as-Suyuthi membidangi hampir semua disiplin ilmu, selain ilmu hisab.

Pada mulanya, Imam as-Suyuthi belajar ilmu pada Syekh Syams as-Sairami. Di antara kitab yang dibacanya adalah Alfiyah Ibnu Malik. Juga mempelajari beberapa cabang ilmu lain, seperti Sahih Muslim, Manhajuth Thalibin karangan Imam Nawawi, dan Manhaj karangan Imam al-Baidhawi. Pembelajaran itu ia mulai tepatnya pada permulaan bulan Rabiul Awal tahun 864. 

Setelah beberapa tahun belajar ilmu pada guru-gurunya, Imam as-Suyuthi mulai mengarang kitab. Di antara karya pertamanya adalah Syarh al-Isti’adzah wal-Basmalah yang ditulisnya pada usia 17 tahun. Lalu mulai mendapat ijazah mengajar dan berfatwa pada usia 27 tahun. 

Kehidupan sederhana dan serba kekurangan yang dijalani Imam as-Suyuthi begitu menginspirasi. Setelah usianya mencapai 61 tahun 10 bulan dan 18 hari, Imam as-Suyuthi mengalami sakit selama 7 hari dan menghembuskan nafas terakhirnya bertepatan dengan malam Jum’at tanggal 19 Jumadal Ula, tahun 911 H / 1505 M di Mesir.

~As-Suyuthi, Muqaddimah Nuzulur-Rahamah fit-Tahaddust bin-Ni’mah, dan kitab Husnul-Muhadharah fi Tarikhi Mishr wal-Qahirah.

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow