ETIKA DAN ETOS KERJA KAUM MUSLIMIN

Nov 15, 2025 - 12:58
 0  4
ETIKA DAN ETOS KERJA KAUM MUSLIMIN

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ (رواه الطبراني)

“Sesungguhnya Allah ﷻ mencintai orang mu’min yang mempunyai profesi pekerjaan.” (HR. Thabrani).

***

Al-Imam Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad setelah menganjurkan agar bekerja mencari rezeki dengan jerih payahnya sendiri, lalu beliau menganjurkan agar menekuni pekerjaannya itu sebagai profesi sehari-harinya dalam rangka memenuhi nafkah dirinya, keluarga, dan orang-orang yang membutuhkan bantuannya. 

Allah ﷻ berfirman:

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepadaNya Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 105).  

Dalam ayat lain, Allah ﷻ berfirman:

    فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ     

“Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepadaNya. Hanya kepadaNya kamu akan dikembalikan.(QS al-Ankabut:17).

Namun, Al-Habib Abdullah al-Haddad menegaskan dalam bekerja atau berprofesi harus disertai dengan etos kerja yang diteladankan oleh Rasulullah, diantaranya yaitu; saling menjaga kemaslahatan sesama kaum Muslimin dan sesama manusia, serta menjaga profesionalisme dalam suatu bidang pekerjaan. 

Dalam pandangan Islam bekerja merupakan amal di kehidupan dunia demi kesuksesan di kehidupan akhirat. Sebagai contoh disebutkan dalam al-Quran misalnya keahlian Nabi Dawud yang   dikemukakan dalam ayat berikut ini:

 وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا دَاوُدَ مِنَّا فَضْلًا يَاجِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ (*)أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ   

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Saba; 10-11)

 Rasulullah juga membimbing umat manusia agar beretos kerja yang tinggi dan menjaga profesionalisme di suatu bidang pekerjaan, diantaranya:

 قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي) 

“Sesungguhnya Allah ﷻ mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya sesuai profesi dan keahliannya.” (HR. Thabrani dan Baihaqi).

Dalam Islam, bekerja merupakan bagian daripada Ibadah yang tentunya dilakukan dengan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban ibadah, seperti; menjaga shalat lima waktu dengan berjemaah, menghadiri majlis talim agar mengetahui halal haram, serta menyisihkan penghasilan untuk orang-orang dhuafa yang membutuhkan.

 ~ Sumber: Pengajian Kitab An-Nashâih ad-Dîniyyah wal-Washâyâ al-Imâniyyah k. arya al-Imam al-Arif Billah Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad al-Hadrami asy-Syafii

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

Zainuddin Muslih, S.Pd verified-symbol "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis." ― Abu Hamid Al-Ghazali