ANAK YATIM PIATU YANG SUKSES JADI PENGUSAHA OTOMOTIF

Feb 10, 2025 - 10:43
 0  407
ANAK YATIM PIATU YANG SUKSES JADI PENGUSAHA OTOMOTIF
(Rudy Suwardana, Pengusaha Ternama Asal Banjarmasin)

Menjadi anak Yatim piatu sejak usia empat tahun, tidak membuat Rudy Suardana lantas menjadi pribadi yang mengutuk nasib. Sebaliknya hal itu membentuk mentalnya menjadi sosok yang ulet, serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah.

Ibu Rudy meninggal saat usianya 2 tahun, selang dua tahun kemudian sang ayah turut menghadap sang maha kuasa. Sepeninggal ayahnya Rudy kecil terpaksa tinggal di salah satu panti asuhan, di kota Surabaya. Rudy mengaku saat masih kecil sebagaimana anak yatim seusianya, kerap meratap dan bertanya-tanya mengapa ia tidak memiliki orang tua. Namun ia mampu mengendalikan emosi agar tidak larut dalam kesedihan, dan perlahan menerima kenyataan atas hidup yang dijalaninya.

Rudy terus tumbuh dengan baik hingga dapat menyelesaikan Pendidikan tingkat sekolah, ia kemudian Kuliah di universitas airlangga jurusan Hukum. Sembari kuliah ia bekerja sebagai sales mobil dan motor bekas.

Bakat berdagang terus ia asah hingga Tahun 1962-1967, Rudy menjalani wajib militer dan ditempatkan di Koperasi Angkatan Laut. Di sana ia berdagang berbagai barang seperti tembakau, garam, tikar dan lain sebagainya. Perolehan penjualan yang bagus membuat rudy terus dipercaya, hingga dirinya menjabat kepala koperasi Angkatan laut di jember jawa timur selama beberapa tahun.

Tahun 1974 rudy kembali ke kota Banjarmasin tanah kelahirannya, atas anjuran seorang rekan di Surabaya ia mendirikan perusahaan penyedia kendaraan bermotor. Meski sempat terkendala beberapa hal di masa-masa awal usaha, rudy berhasil bertahan bahkan usahanya berkembang dengan pesat berkat inovasi yang ia lakukan.

Rudy juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang sangat dekat dengan semua karyawannya. Dia menganggap karyawan sebagai keluarga sendiri. Rudy ingin semua jajarannya maju bersama-sama dan keluarga mereka ikut merasakannya.

Perhatian Rudy yang sangat besar pada semua karyawannya ditunjukkan saat krisis moneter pada 1998. Waktu itu 1 dollar AS mencapai Rp 15 ribu. Untuk bisa mempertahankan operasionalnya banyak perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya. Rudy tidak melakukan itu. Meski mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat, dia tetap mempertahankan semua karyawannya. Tidak ada satu orang pun yang di-PHK.

Hingga saat ini, PT Samekar Indo Indah milik Rudy Suardana sudah memiliki puluhan outlet yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Bahkan, usaha dealernya ini meraih peringkat kedua terbaik dalam hal penjualan motor di wilayah Kalimantan.

Sumber utama: www.timesindonesia.co.id  

 

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow