ANAK SEORANG PETANI YANG BERCITA-CITA MENJADI ULAMA

Santri kelahiran Pontianak 11 Desember 2005 ini merupakan anak dari pasangan Samsul Arifin dan ibu Nur Fitri. Ia mempunyai cita-cita yang tinggi, yakni ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk umat dan masyarakat.
Sebagaimana kata pepatah gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang tsurayya—yang membangkitkan semangatnya untuk menggapai cita-citanya yang tinggi. Anak asuh yang saat ini berdomisili di Kabupaten Lumajang ini mempunyai keinginan dan cita-cita mondok di Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) demi untuk menggapai cita-cita besarnya; menjadi seorang yang berilmu dan bermanfaat untuk umat.
“Saya bercita-cita menjadi Kyai atau menjadi ulama yang sukses mengajar dan menyebarkan ilmunya ke banyak orang di manapun berada, sehingga betul-betul bermanfaat dan berkah untuk umat dan masyarakat.” Ungkap cita-cita mulianya kepada PEDULI.
Bak gayung bersambut, cita-cita mulia itu menemukan jalanya. Setelah kejadian erupsi Gunung Semeru pada tahun 2021 lalu, ia menerima beasiswa pendidikan untuk mondok di Pondok Pesantren Sidogiri. Di PPS ia diterima di kelas Idadiyah Almiftah.
Di pesantren, Akbar, sapaan akrabnya. Ia belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh, ia rajin bermusyawarah dan mengikuti kegiatan yang ada di pesantren, karena dia tak ingin cita-cita yang selama ini ia citakan pupus.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada para donatur LAZ Sidogiri. Semoga saya tidak menyia-nyiakan kesempatan belajar ini. Di sini saya bisa mempelajari ilmunya para ulama.” Ungkapnya di kantor LAZ Sidogiri.






