HIKMAH DI BALIK KAYA DAN MISKIN

Sep 25, 2024 - 13:32
Okt 9, 2024 - 16:35
 0  141
HIKMAH DI BALIK KAYA DAN MISKIN

Dalam kehidupan ini, tidak bisa lepas dari adanya orang kaya dan miskin, yang tentunya terdapat hikmah di balik semua itu. Berikut adalah sebagiannya dari hikmah-hikmah resebut:

1. Agar makhluk mengetahui Kemahaesaan Allah                                                                               Dengan adanya orang yang miskin dan yang kaya, maka seorang hamba terdorong menyakini dengan keyakinan kuat, bahwa hanya Allah-lah Sang Pemilik alam semesta ini dan Dia lah satu-satunya Dzat Yang Maha Esa dalam mematikan, menghidupkan, menakdirkan, mengatur alam semesta ini, dan dalam seluruh makna-makna Rububiyyah-Nya.

Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di menafsirkan firman Allah di atas, “Maka firman Allah {رَبِّ الْعَالَمِينَmenunjukkan kepada Keesaan-Nya dalam penciptaan, pengaturan, nikmat, kesempurnaan kekayaan-Nya. Dan menunjukkan kepada kesempurnaan butuhnya seluruh makhluk (alam semesta) kepada-Nya, dari segala sisi dan sudut pandang” (Tafsir As-Sa’di, hal. 27).

2. Agar yang miskin bersabar dan yang kaya bersyukur

Allah telah menentukan pembagian rezeki di antara hamba-hamba-Nya, lalu ada yang miskin ada pula yang kaya. Adapun bagi orang yang ditakdirkan miskin, maka di antara hikmahnya, agar hamba yang miskin tersebut merasa senantiasa membutuhkan Allah, sehingga muncullah berbagai macam bentuk peribadatan dari dirinya, baik ibadah yang lahir maupun yang batin, seperti banyak berdoa, senantiasa bertawakal, mengharap (raja‘), dan mendekatkan diri kepada-Nya dan ia pun berkesempatan meraih derajat orang-orang yang bersabar.

Demikian juga bagi orang yang kaya, ia akan mengetahui dan merasakan betapa besarnya nikmat Allah atas dirinya. Sehingga akan terdorong untuk mensyukurinya, karena ia sadar bahwa kekayaan itu adalah ujian, maka ia berusaha jalani ujian itu dengan sebaik-baiknya, sehingga ia menjadi golongan orang-orang yang bersyukur kepada Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya” (HR. Muslim).

3. Untuk kemaslahatan agama dan dunia 

Allah membagi-bagi rezeki diantara para hamba-Nya agar tegak maslahat agama dan dunia mereka. Kalau seandainya semua orang kaya, tentu banyak di antara mereka yang akan bertindak melampaui batas melakukan kemaksiatan ataupun kekufuran. Namun, jika semua miskin, akan banyak urusan yang terbengkalai, karena banyak urusan umat ini yang memerlukan harta dalam jumlah yang banyak. 

Allah berfirman, “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (Az-Zukhruf:32).

Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di menafsirkan firman Allah di atas, “Maksudnya agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain dalam aktivitas,profesi,dan produksi/karya. Kalau seandainya manusia sama dalam kekayaan dan sebagian mereka tidak membutuhkan sebagian yang lain, tentu akan terhambat berbagai maslahat dan urusan mereka yang bermanfaat” (Tafsir As-Sa’di, hal. 908).

Referensi: Tafsir Ibnu Katsir. Tafsir As-Sa’di dan Kitab Arzaqul ‘Ibad

(Jek/Peduli)

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow