BERBAGI UNTUK PENDIDIKAN ITU KEBAHAGIAAN

Setelah boyong dari Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) tahun 1997 dan melaksanakan tugas mengajar di Pondok Pesantren Kepang, Bangkalan, itulah awal Gus Shobih menaruh kepedulian untuk dunia pendidikan. Beliau di sana menjadi lebih rajin belajar dan bertanggung jawab untuk suksesnya amanah yang diembannya. Gus Shobih kemudian memilih melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren al-Anwar Sarang, Jawa Tengah.
Sebagai alumni dari dua pesantren besar itulah melecutkan semangat beliau untuk lebih perhatian terhadap umat, khususnya bidang Pendidikan dan ekonomi. Tokoh kelahiran Pasuruan, 9 Agustus 1969 ini kemudian bergabung sebagai donatur LAZ Sidogiri dan beberapa lembaga nirlaba lainnya. Tokoh yang ikut serta mensukseskan program Desa Binaan Sidogiri Community Development di Desa Orobulu, Rembang, Pasuruan ini sangat bersyukur, “Alhamdulillah saya senang sekali bisa berbagi khususnya untuk kemajuan pendidikan dan ekonomi melalui Lembaga nirlaba milik pesantren yang jelas alur pemanfaatannya. Itu merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya, lebih-lebih sebagai alumni PPS. Sebaliknya kalau tidak jelas pemanfaatannya walaupun 100 rupiah saya menolak.” Ungkap Gus Shobih kepada PEDULI di Kediamannya.
Menurut Gus Shobih, lembaga nirlaba harus lebih memprioritaskan bidang Pendidikan, kemudian ekonomi, karena banyak anak-anak berprestasi justru dari kalangan keluarga prasejahtera. “Saya senang sekali melihat semangat teman-teman IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) yang kompak berjuang bersama-sama dalam berbagai kegiatan keagamaan dan Pendidikan yang ditopang dengan kemapanan ekonominya. Inilah yang sekarang banyak dicontoh oleh Lembaga-lembaga di luar pesantren. Ini kesempatan kita untuk berbagi ilmu kepada mereka, sehingga banyak dari kalangan keluarga pejabat mulai condong ke Pendidikan pesantren, bahkan memondokkan putranya ke pesantren.” Suka cita dan harapan besar beliau kepada LAZ Sidogiri dan Lembaga milik pesantren lainnya.






