DITINGGAL SANG AYAH WAFAT, KINI YUMROTUN HIDUP SEBATANGKARA

Kehilangan sosok ayah sekaligus kepala keluarga tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi bagi anak tunggal seperti Yumrotun, ia harus menerima nasib dengan tidak mempunyai seorang ayah sejak kelas 1 Sekolah Dasar, tepatanya 17 tahun lalu.
“Ayah sudah lama wafat, ketika saya kelas 1 SD, tepatnya sekitar 17 tahun yang lalu. Sejak ayah meninggal saya hidup berdua dengan ibu. Namun sejak 5 tahun lalu, ibu menikah lagi dan tinggal bersama suaminya. Hingga akhirnya saya hidup sendiri”. Ungkapnya kepada koresponden PEDULI.
Setelah ibunya menikah lagi, Yumrotun harus memutar otak untuk mencari uang, Ia pun memutuskan untuk bekerja serabutan dari menjadi buruh tani hingga berjualan skincare, Ia bahkan melakukan foto produk sepulang sekolah dengan background seadanya berupa selimut miliknya.
Yumrotun bercerita, bahwa dirinya berjualan skincare dari hasil dirinya menjadi buruh tani. “Selain menjadi buruh tani, saya juga berjualan skincare, uang dari saya bekerja itu saya kumpulkan hingga terbeli skincare untuk saya jual lagi. Itu semua saya lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup saya.”
Saat libur sekolah, wanita berhijab ini tak beristirahat atau bermain dengan teman-temannya. Ia memanfaatkan waktu liburnya untuk bekerja serabutan atau dengan memamerkan produk-produk skincare yang ia jual.
LAZ Sidogiri cabang Sumenep, yang mendengar perihal yang dialami Yumrotun langsung mendatangi kediamannya dengan memberikan bantuan biaya hidup, dengan harapan bantuan yang diberikan dapat sedikit mengurangi beban hidup yang tengah dialaminya dan menjadikan Yumrotun lebih berdaya dan terus semangat menjalani kehidupan sehari-hari.






