PESANTREN RAMADHAN PEMBENTUK KARAKTER ANAK YANG EFEKTIF

Tradisi Ramadhan merupakan momen istimewa bagi masyarakat muslim di seluruh dunia, khususnya dalam pembentukan karakter anak-anak. Pada bulan ini, masyarakat muslim, khususnya anak-anak secara spontan dan bersama-sama termotivasi untuk mengamalkan hadits Nabi Muhammad ﷺ, keutamaan bulan Ramadhan, dan cara meraih amal-amal utama, sehingga kita merasakan suasana Ramadhan seolah majlis ilmu dan kebaikan seluruhnya, baik di rumah, mushalla, dan masjid-masjid. Ada beberapa tradisi Ramadhan yang membentuk suasana pesantren, di antaranya:
- Ta’jil atau buka bersama
selain ibadah puasa dan shalat Tarawih yang dilakukan secara rutin, ada satu tradisi lagi yang ditunggu-tunggu setiap orang muslim, tak terkecuali anak-anak yang melaksanakan ibadah puasa, yaitu Ta’jil atau buka puasa, yang biasa dilakukan bersama-sama keluarga, sahabat, atas sesama orang muslim. Buka puasa bersama lebih dari sekedar membatalkan puasa, tapi juga momen untuk bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan sesama kaum muslimin. Sebelumnya, biasa diisi dengan kajian-kajian ilmiah, baca doa-doa, dan kegiatan baik lainnya.
- Shalat Tarawih
Ciri khas bulan Ramadhan adalah pelaksanaan shalat Tarawih secara serentak. Mulai dari 23 Rakaat hingga 100 rakaat, seperti yang dilakasanakan penduduk kota Tarim, Hadramaut, Yaman. Sedangkan di Indonesia tidak kalah unik yaitu Shalah Terawih 30 Juz al-Quran di pondok pesantren AL-Fatah Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang juga merupakan shalat Tarawih terlama hingga delapan jam.
- Tadarus Al-Quran
Sebagai ekspresi kebagiaan umat Islam dengan hadirnya Ramadhan adalah dengan menggelar tadarus al-Quran di berbagai majlis yang diikuti beragam usia dari anak-anak hingga dewasa. Yang terpenting di sini adalah semangat untuk membaca dan mengkhatamkan al-Quran, yang dimulai dari rumah-rumah hingga majlis-majlis besar.
- Kajian ilmiah dan Pengajian Ramadhan
Di berbagai momen dan kesempatan pada bulan Ramadhan ini juga banyak digelar majlis kajian ilmiah, pengajian, pembacaan kisah-kisah Rasul ﷺ, sahabat, dan orang-orang shalih, keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan, dan kajian ilmiah yang lain.
Walhasil, suasana religius selama bulan Ramadhan ini secara tidak langsung akan menanam dan membuahkan mahabbah (cinta) kepada Allah ﷻ dengan amalan shalat dan puasa, cinta kepada kitab Allah ﷻ dengan memperbanyak tadarus dan khataman, cinta kepada Rasulullah ﷺ dengan memperbanyak shalawat, cinta kepada syiar Allah ﷻ dengan memperbanyak majelis taklim dan daurah atau pesantren Ramadhan. Selanjutknya kebiasaan selama 30 hari ini, akan membentuk karakter positif terutama terhadap anak-anak di masa berikutnya.






