ZAKAT SEBAGAI PELUNAS HUTANG
Pertanyaan
Assalamualaikum. Pengasuh rubrik Konsultasi ZIS LAZ Sidogiri, saya mau bertanya, jika ada orang memiliki hutang kepada saya dan saya beri dia zakat dengan syarat dia harus bayar hutangnya kepada saya dengan harta zakat yang telah saya berikan tersebut, apakah zakat semacam itu boleh atau sah? Terimakasih.
Jawaban
Walaikumsalam. Jika disyaratkan seperti itu, maka penyerahannya tidak sah dan kewajiban zakat juga tidak gugur, serta tidak sah membayar hutang dengan zakat tersebut. Lain halnya jika keduanya cuma niat saja, namun tidak mensyaratkannya, maka boleh, sudah mencukupi sebagai penunaian zakat, dan jika zakat itu kemudian dikembalikan, hutangnya juga menjadi lunas.
Dalam kitab al-Majmu‘ (6/210-211) dijelaskan: Adapun jika menyerahkan zakat kepadanya dengan syarat dikembalikan lagi sebagai pembayaran hutang, maka penyerahan tersebut tidak sah, zakatnya tidak gugur berdasar ittifaq, dan pembayaran hutang dengan itu juga tidak sah berdasar ittifaq. Dan jika keduanya berniat hal itu, namun tidak mensyaratkannya, maka boleh berdasar ittifaq, sudah mencukupi sebagai zakat, dan jika dikembalikan kepadanya sebagai pembayaran hutang, maka hutangnya telah terbebas.
Penjelasan senada juga bisa Anda dapati di dalam kitab al-Mughni (2/653), Hasyiyah ad-Dasuqi (1/494), Hasyiyah Ibni ‘Abidin (2/39), Asnal-Mathalib (1/398), I’anatuth-Thalibin (2/193), dan kitab-kitab fikih mu’tabarah yang lain. Semoga jawaban ini bermanfaat untuk Anda. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.