ADAB MAKAN MENURUT IMAM AL-GHAZALI

-
Berniat makan untuk menambah tenaga dan kekuatan dalam ketaatan kepada Allah dengan makanan yang halal.
-
Mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana dalam sabdanya, "Wudhu (membasuh tangan) sebelum makan dapat menolak kefakiran dan mencegah kegilaan."
-
Makan dengan sufrah (nampan makanan musafir) serta meletakkannya di atas lantai.
-
Tidak terlalu kenyang, karena berpengaruh kepada khusyuk dalam beribadah.
-
Tidak makan dulu sebelum merasakan lapar. Karena rasa kenyang dapat mengeraskan hati.
-
Dimulai dengan membaca Basmalah dan di setiap menyuap makanan dan diakhiri dengan membaca Hamdalah.
-
Makan dengan tangan kanan dan dimulai dari makanan yang terasa asin dan diakhiri dengan yang asin pula.
-
Menyuap makanan sedikit demi sedikit.
-
Tidak mencela makanan, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.
-
Tidak menjulurkan tangan (kesana kemari) di hadapan orang lain, kecuali buah-buahan. Rasulullah Saw bersabda, "Makanlah apa yang ada di depanmu." Kemudian, ketika menginginkan buah, beliau menjulurkan tangannya. Nabi Saw berkata, "Buah-buahan ini tidak hanya satu macam."
-
Tidak memotong/mengambil makanan dari bagian tengah, namun dimulai dari pinggir.
-
Tidak memotong roti maupun daging dengan pisau, karena Nabi melarangnya. Beliau bersabda, "Gigitlah sekuat-kuatnya."
-
Hendaknya menjilat (makanan pada) jari-jari dan tidak meniup-niup makanan panas.
~ Sumber: Ihya’ ‘Ulumuddin, 2/4-5






