PERSAHABATAN YANG MELAHIRKAN PERMUSUHAN DI AKHIRAT

قال الله تعالى في محكم كتابه الكريم:
اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍ ۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَۗࣖ
“Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS: Az-Zukhruf · Ayat 67)
***
Apabila seseorang mencintai dan bersahabat karena saling membantu dalam kemaksiatan atau kezaliman, atau dalam hal-hal yang menyebabkan terjerumus dalam kefasikan dan kemungkaran, maka persahabatan itu merupakan cinta dan persahabatan yang tercela, serta berjalan di jalan setan. Tidak ada sama sekali kerelaan Allah SWT. Meskipun dalam bentuk persahabatan yang baik, namun di akhirat akan berbalik menjadi permusuhan. Saling menghujat dan menjerumuskan ke Neraka. Sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Az-Zukhruf ayat 67 di atas.
Dalam hal ini, Sayidina 'Ali bin Abi thalib berkata,"Orang-orang yang berteman sewaktu di dunia, akan menjadi bermusuhan pada hari Kiamat, kecuali orang-orang yang bertakwa."
Sayidina 'Ali mengisahkan, "Ada dua orang Mukmin yang berteman, dan dua orang kafir yang berteman. Lalu salah seorang dari dua orang Mukmin itu meninggal dunia. Ia diberi kabar gembira dengan masuk surga, maka ia teringat teman-temannya. Ia berkata, "Ya Allah, sesungguhnya si fulan temanku dahulu pernah mengajakku untuk taat kepada-Mu dan rasul-Mu. Ia mengajakku untuk kebaikan, serta melarangku dari keburukan, dan mengabarkan kepadaku bahwa kelak aku akan bertemu dengan-Mu. Oleh karena itu, ya Allah, jangan sesatkan dirinya setelah kepergianku, sampai saat Engkau memperlihatkan (surga) kepadanya, sebagaimana telah Engkau perlihatkan kepadaku, sampai Engkau rida kepadanya sebagaimana Engkau rida kepadaku." Kemudian dikatakan kepada Mukmin tersebut, "Pergilah, seandainya kamu tahu apa yang Aku sediakan baginya disisi-Ku tentulah kamu akan banyak tertawa dan sedikit menangis." Sayyidina Ali melanjutkan, "Lalu mukmin yang satu lagi meninggal, sehingga ruh mereka bertemu. Setelah itu, dikatakan kepada mereka, "Hendaklah masing-masing kalian memuji temannya." Maka masing-masing mereka berkata, "(Engkau)adalah sebaik-baiknya saudara, sahabat, dan teman."
Dan apabila meninggal dunia satu diantara dua teman yang kafir, maka ia dikabari akan masuk neraka. Lalu ia teringat temannya, maka ia berkata, "Ya Allah, sesungguhnya si fulan temanku pernah mengajakku untuk durhaka kepada-Mu dan Rasul-Mu.Ia mengajakku untuk berbuat jahat dan melarangku berbuat baik, memberitahu kepadaku bahwa aku tidak akan bertemu dengan-Mu. Oleh karena itu ya Allah, janganlah Engkau beri petunjuk kepadanya setelah kepergianku, sampai Engkau tunjukkan sesuatu (neraka) seperti yang Engkau tunjukkan kepadaku, dan murkailah dia seperti Engkau murka kepadaku."
lalu Sayidina 'Ali melanjutkan, "lalu ruh mereka bertemu. Setelah itu dikatakan kepada mereka, "Hendaklah masing-masing kalian memuji temannya." Maka masing-masing mereka berkata, "(Engkau) adalah seburuk-buruk saudara, teman dan kekasih.. (HR. Ibn Abi Hatim)
~Sumber: An-Nashâih ad-Dîniyyah wal-Washâyâ al-Imâniyyah karya al-Imam al-Haddad.
(Jeki/Peduli)






