TELADAN RASULULLAH DALAM BERQURBAN

Sejak perintah berkurban dari Allah Subhanahu wa ta'ala pada zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam, nabi-nabi selanjutnya terus melanjutkan tradisi berkurban ini. Begitupun Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang selalu berkurban setiap setiap tahunnya. Beliau menyembelih hewan kurbannya dengan tangan sendiri, seperti dikisahkan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah.

“Nabi menyembelih dua ekor kambing belang (putih hitam) dan bertanduk. Lalu Beliau membaca basmalah dan bertakbir. Sungguh aku telah melihat Beliau menyembelih hewan kurbannya dengan tangannya sendiri sambil meletakkan kakinya di atas leher hewan kurbannya.” (HR. Ibnu Majah)

Imam al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah berkurban dengan dua ekor kambing yang putih warnanya serta besar tanduknya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan kurban ketika melaksanakan Haji Wada di Mina pada tahun 10 hijriah atau 632 masehi. Saat itu Rasulullah berkurban menyembelih 100 ekor unta; 63 ekor disembelih dengan tangannya sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali bin Abi Thalib—yang keseluruhannya disembelih setelah Shalat Idul Adha. 

"Dari Jabir ra, sesungguhnya Rasulullah SAW. ketika berhaji, membawa 100 ekor unta untuk al-hadyu. Beliau menyembelih 63 ekor unta, dan mewakilkan ke Ali untuk menyembelih sisanya," (Shahih Ibnu Hibban).

Hewan-hewan kurban itu, Rasulullah peruntukkan untuk umatnya. Selain untuk umatnya, secara khusus Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga menyembelih kurban sapi atas nama istri-istrinya. Daging dari hewan-hewan kurban itu kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Rasulullah berkurban semata-mata sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Karena kurban pada hakikatnya yang sampai kepada Allah SWT bukanlah darah dan dagingnya, melainkan ketakwaan kepada-Nya.