MENJALIN SILATURAHIM YANG TERPUTUS

Mei 21, 2023 - 11:09
Mei 21, 2023 - 11:09
 0  125
MENJALIN SILATURAHIM YANG TERPUTUS
MENJALIN SILATURAHIM YANG TERPUTUS

 

وينبغي للإنسان أن يصل أرحامه وإن لم يصلوه ويحسن إليهم وإن لم يحسنوا إليه. قال صلى الله عليه وسلم : (لَيْسَ الوَاصِلُ بِالمُكَافِئ، وَلكِنَّ الوَاصِلَ هو الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا) رواه البخاري في صحيحه

 

Hendaklah setiap manusia menyambung sanak familinya, sekalipun mereka tidak menyambungnya. Dan hendaklah berbuat baik kepada mereka, sekalipun mereka tidak berbuat baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukan disebut penyambung famili bagi orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang disebut penyambung famili adalah orang yang hubungan familinya terputus, lalu ia menyambungnya kembali.” (HR. Al-Bukhari)

 

~ An-Nashâih ad-Dîniyyah wal-Washâyâ al-Imâniyyah karya al-Imam al-Arif Billah Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad al-Hadrami asy-Syafi’i.

 

Al-Imam Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad memberikan kriteria mengenai orang yang disebut menjalin silaturahim. Menurut beliau, ada banyak kewajiban yang harus dilakukan sehingga layak disebut sebagai penyambung sanak famili. Diantaranya; hendaknya menyambung hubungan dengan sanak famili, sekalipun mereka tidak memutusnya, dan hendaknya tetap berbuat baik kepada mereka, sekalipun mereka tidak berbuat baik, dan hendaknya tetap bersabar menghadapi gangguan mereka, bukan malah membalas perbuatan buruk mereka, akan tetapi bersedia memaafkan, bersalaman, dan berbuat baik kepada mereka. Bahkan bersedekah kepada mereka itu lebih utama. 

 

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  ditanya oleh seseorang mengenai paling utamanya sedekah. Lantas Baginda Rasulullah menjawab dengan sabdanya, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah kepada kerabat yang memendam permusuhan.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

 

Bersedekah terhadap kerabat yang memendam permusuhan ini merupakan diantara tingkatan sedekah yang paling utama, di samping bersedekah kepada kerabat lain yang juga membutuhkan, seperti kerabat yang fakir miskin ataupun yang yatim yang juga merupakan media penyambung sanak famili. 

 

Sahabat Abu Thalhah pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  hendak  menyerahkan kebun Bairuha’ kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan lahan Bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan al-Hakim). 

 

Demikianlah. Hendaknya pembagian sedekah itu tidak melangkahi kerabat yang membutuhkan. Karena apabila melangkahi mereka pada saat mereka sedang membutuhkan, maka itu termasuk kezaliman dan perbuatan yang buruk terhadap sanak keluarga.

 

(Jeki | Peduli) 

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow