HARTA BUKAN SEGALA-GALANYA, TAPI AKHIRAT SELAMANYA
Andrizal (Pengusaha Warteg), Donatur Cabang Bali
Semua berjalan dengan kehendak Yang Maha Kuasa, tanpa kita sengaja pun bisa saja terjadi dan berkelanjutan. Seperti halnya perkenalan Mas Andrizal dan keluarga dengan LAZ Sidogiri, hingga akhirnya, beliau tergugah menjadi donatur tetap LAZ Sidogiri di cabang Bali.
Tepatnya sejak 5 tahun yang lalu. Kira-kira awal tahun 2019, Mas Andrizal yang sedang buka usaha warung tegal di Jl. Wr Supratman 247 Kesiman Kertalangu Denpasar Timur ini kedatangan tamu seorang ustadz alumni Sidogiri yang juga relawan LAZ Sidogiri, mengenalkan LAZ Sidogiri yang merupakan lembaga nirlaba yang berafiliasi ke Pondok Pesantren Sidogiri. Mas Adrizal semakin tertarik untuk bergabung menjadi donatur LAZ Sidogiri setelah mengetahui program-programnya yang peduli terhadap kaum dhuafa.
Sejak melanjutkan usaha warteg yang dibuka mertuanya tahun 1985, hingga kini sebetulnya Mas Andrizal bersama istrinya sudah menyisihkan hasil usahanya maupun sisa makanan yang masih layak untuk dibagikan kepada orang lain. Namun sejak menjadi donatur tetap LAZ Sidogiri, infak dan sedekahnya menjadi lebih mudah dan terarah.
Bagi donatur kelahiran Lampung, 20-10-1992 ini, hidup adalah ladang beramal untuk bekal kehidupan di akhirat nanti. “Alhamdulillah kami sekeluarga menjadi lebih sabar dari sebelumnya. Sabar menghadapi permasalahan hidup. Masalah keluarga maupun masalah usaha. Kami dan keluarga juga selalu saling mengingatkan akan kematian yang pasti datang. Sehingga kami dan keluarga memandang urusan harta dan usaha bukan segala-galanya.” Curhatnya kepada Majalah PEDULI.
Walaupun bukan alumni Pondok Pesantren Sidogiri (PPS), donatur ini merasa sebagai bagian dari PPS “Harapan kami untuk pengurus LAZ Sidogiri dan keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri dianugerahi umur panjang, berkah, dan kian bermanfaat untuk umat. Kami berharap kita saling ada sambungan doa. Semoga kita selalu dianugerahi kesehatan, panjang umur dan rezeki yang berkah.” Harapnya.
