MAULID NABI DAN DAKWAH KEMANUSIAAN

Sungguh merupakan anugerah yang sangat besar jika kita oleh Allah subhanahu wa ta‘ala ditakdirkan merasakan suasana bulan Maulid, atau Rabiul Awal, serta dikaruniai kemampuan, kesempatan, dan semangat untuk memperingati kelahiran Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan penuh suka cita dan kegembiraan. 

Karena bulan Maulid adalah bulan di mana Allah subhanahu wa ta‘ala menganugerahkan rahmat terbesar-Nya kepada umat manusia, yaitu dengan mengutus baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang Nabi dan Rasul. Sedangakan bergembira akan karunia dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta‘ala merupakan perintah dari-Nya. Apalagi bergembira dengan rahmat yang berupa diutusnya Baginda Nabi, yang merupakan rahmat bagi seluruh semesta alam. Tentu semakin dianjurkan dan bahkan diperintahkan-Nya.

Namun, di samping diperintahkan untuk bergembira dalam bulan Maulid sebagai ekspresi kecintaan kita kepada Baginda Nabi, di bulan ini tentu kita juga dianjurkan untuk meneladani tindak langkah yang telah beliau teladankan, di mana beliau adalah uswah hasanah atau panutan terbaik bagi umat manusia, utamanya umat Islam. Nah, salah satu hal terpenting yang diteladankan oleh Baginda Nabi adalah dakwah kemanusiaan, yakni dakwah dengan mengangkat harkat dan martabat manusia, serta dengan menghormati nilai-nilai luhur manusia.

Dakwah kemanusiaan ini sangat kental dalam ajaran Islam yang dibawa oleh Baginda Nabi. Misalnya, pada zaman jahiliah, orang-orang Arab menganggap rendah derajat wanita, sampai-sampai memiliki anak perempuan mereka anggap sebagai aib. Itulah sebabnya kenapa mereka banyak yang menguburkan bayi perempuan mereka hidup-hidup. Maka ketika Islam hadir, persepsi batil seperti itu langsung dihapuskan, mengingat itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dibawa oleh Islam yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Bahkan dalam al-Quran, Allah subhanahu wa ta‘ala menegaskan pemuliaan terhadap manusia tanpa terkecuali, : “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. al-Isra’: 70).

Itulah sebabnya kenapa Nabi juga berbuat baik kepada orang-orang kafir, bahkan kepada mereka yang rutin menyakiti beliau sekalipun. Malah, jika orang kafir yang rutin menyakiti beliau itu sedang sakit, maka yang paling dahulu menjenguknya adalah Baginda Nabi, sebelum ada orang lain yang menjenguknya. Keindahan dakwah kemanusiaan yang ditunjukkan Nabi inilah yang membikin banyak orang kafir Arab masuk Islam dengan sukarela, tanpa paksaan sama sekali.

Maka, dalam momen peringatan kelahiran Baginda Nabi di bulan Maulid ini, marilah kita teladani dakwah kemanusiaan yang luar biasa ini, sehingga umat Non-Muslim bisa melihat kejernihan dan keindahan agama Islam dari diri kita.