KEUTAMAAN MENANAM POHON DAN MENJAGA LINGKUNGAN

Banyak dalil keutaman menanam pohon dan menjaga lingkugan yang disebutkan dalam al-Quran dan hadis-hadis Nabi Shalallahu alaihi wasallam, diantaranya; 

1. Termasuk dari 7 Amal Jariyah
   سَبْعٌ يَجْرِى لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: مَنْ عَلَّمَ عِلْماً، أَوْ كَرَى نَهْراً، أَوْ حَفَرَ بِئْراً، أَوْ غَرَسَ نَخْلاً، أَوْ بَنَى مَسْجِداً، أَوْ وَرَّثَ مُصْحَفاً، أَوْ تَرَكَ وَلَداً يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ (رواه البزار وأبو نعيم والبيهقي)
   
   "Ada tujuh amal yang pahalanya mengalir terus hingga di alam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu (2) Melancarkan aliran sungai (3) Menggali sumur (4)Menanam pohon kurma (5) Membangun masjid (6) Mewariskan mushaf (7) Meninggalkan anak keturunan yang memintakan ampunan sepeninggal orang tuanya." (HR al-Bazzar, Abu Nu'aim, dan al-Baihaqi)
   
   
   

2. Bernilai sedekah
   مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةٌ وَلاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
   
   "Tiada seorang muslim yang menanam pohon kecuali apa yang dimakan bernilai sedekah, apa yang dicuri juga bernilai sedekah. Tiada pula seseorang yang mengurangi buahnya melainkan juga bernilai sedekah bagi penanamnya hingga hari Kiamat,'" (at-Targhib wat Tarhib minal Haditsisy Syarif) 

3. Berpahala Jariyah
مَنْ بَنَى بُنْيَانًا فِى غَيْرِ ظُلْمٍ وَلَا اعْتِدَاءٍ أَوْ غَرَسَ غَرْسًا فِى غَيْرِ ظُلْمٍ وَلَا اعْتِدَاءٍ كَانَ لَهُ أَجْرٌ جَارِيًا مَا انْتَفَعَ بِهِ مِنْ خَلْقِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه أحمد)

"Siapa saja yang mendirikan bangunan atau menanam pohon tanpa kezaliman dan melewati batas, niscaya itu akan bernilai pahala yang mengalir selama bermanfaat bagi makhluk Allah yang bersifat rahman." (HR Ahmad).

4. Setiap upaya bernilai pahala
عن رجل من أصحاب النبي قَالَ سمعت رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم مَنْ نَصَبَ شَجَرَةً فَصَبَرَ عَلَى حِفْظِهَا وَالْقِيَامِ عَلَيْهَا حَتَّى تُثْمِرَ كَانَ لَهُ فِى كُلِّ شَىْءٍ يُصَابُ مِنْ ثَمَرِهَا صَدَقَةٌ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه أحمد)


"Siapa saja yang menanam pohon lalu sabar menjaga dan merawatnya hingga berbuah, maka setiap peristiwa yang menimpa buahnya akan bernilai sedekah bagi penanamnya di sisi Allah." (HR Ahmad).

5. Jumlah pahala sejumlah buahnya
مَا مِنْ رَجُلٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ قَدْرَ مَا يَخْرُجُ مِنْ ثَمَرِ ذَلِكَ الْغَرْسِ (رواه أحمد)

"Tiada seorang yang menanam pohon, melainkan Allah akan mencatat pahala baginya seukuran buah yang dihasilkan oleh pohon tersebut." (HR Ahmad).