MENGAJARI ANAK-ANAK BERSUCI (THAHARAH)

Kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya, adalah menjaga dan mengajarkan anak-anak kebersihan lahir batin. Terutama kebersihan badan, pakaian, dan lingkungan yang menjadi syarat sahnya ibadah shalat. Sebelumnya pernah dibahas pentingnya shalat yang menjadi barometer kesalehan anak-anak didik kita. Sedangkan shalat tidak sah tanpa bersuci yang benar. 

Bersuci (thaharah) menduduki masalah penting dalam pendidikan dan pengajaran syariah Islam. Tanpa adanya bersuci yang benar, ibadah shalat anak-anak kita tidak sah atau tidak akan diterima. 

Dalam hal ini, perhatian pola asuhan orang tua tentang pemahaman tata cara bersuci (thaharah) merupakan kemampuan kedua orang atau para pendidik secara umum tentang pengajaran tata cara bersuci, hingga dapat mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang lebih penting lagi adalah memberikan pemahaman mengenai thaharah  yang bisa ditangkap oleh anak-anak didik kita. 

Misalnya, kita sampaikan bahwa thaharah atau bersuci adalah perintah Allah Subhanu wa Ta’ala, yang dengannya kita akan mendapatkan cinta dari-Nya. Di dalam al-Qur’an disebutkan, 

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang yang membersihan diri. (QS. Al-Baqarah : 222). 

Sampaikan juga bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai hal yang kotor dan keji. (HR. Ahmad) 

Lalu kita sampaikan bahwa bersuci itu menjadi syarat sahnya ibadah. Tanpa bersuci, ibadah seorang hamba akan menjadi perbuatan sia-sia tanpa makna. 

Tugas orang tua dan pendidik, membimbing anak-anak melakukan thaharah bukan semata untuk menjadikannya bersih saja, melainkan sebagai motivasi agar anak-anak terbiasa melakukan sesuatu atas dasar menaati perintah Allah Subhanu wa Ta’ala dan mengikuti sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga anak-anak senantiasa bersih lahir batin, merasa selalu dekat dengan Sang Penciptanya. 

(Jek/Peduli)