JADIKAN TUGAS SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK BELAJAR HAL BARU

Belajar dan mengabdi tampaknya bagian yang tidak terpisahkan, dari kehidupan Muhyiddin. Pria kelahiran pasuruan 11 Februari 34 tahun silam itu, terbiasa aktif mengabdi di berbagai instansi di pondok pesantren sidogiri (PPS) semasa belajar. 

Muhyi, begitu ia akrab disapa, tercatat pernah menjadi pengurus beberapa Lembaga di PPS termasuk LAZ Sidogiri. “Saya aktif sebagai anggota tim media LAZ Sidogiri, sejak tahun 2013 hingga 2020 sebagai layouter & desainer grafis media,” tuturnya.

Sebagai seorang layouter & desainer grafis Muhyi bertugas mendesain kebutuhan media cetak LAZ Sidogiri seperti majalah, brosur, pamflet dan lain semacamnya. Dengan demikian ia dituntut untuk menguasai berbagai aplikasi desain visual seperti Corel Draw, PhotoShop, Adobe Primer dan semacamnya. Sebuah tugas yang agak berseberangan dengan latar pendidikannya yakni ekonomi dan perbankan Syariah.

Meski tugas yang diberikan tidak sesuai dengan bidang Pendidikan yang ditempuh, bagi muhyi hal itu bukanlah sebuah masalah besar. Malah hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk diatasi. “Di pondok itu sudah biasa kita diberi tugas yang di luar keahlian kita, justru itu kesempatan untuk belajar ilmu baru sekaligus mempraktekkannya,” ujar pria yang juga alumni Universitas Brawijaya Malang itu.

Saat ditanya kesan selama bertugas sebagai sahabat Khidmah LAZ Sidogiri, Muhyi mengaku sangat senang dan bersyukur. Karena ia banyak memperoleh ilmu dan pengalaman berharga. “Selama bertugas bersama Sahabat Khidmah saya tidak hanya bertugas di depan komputer, tapi juga banyak pengalaman di lapangan dan berinteraksi dengan orang-orang hebat. Dan itu adalah kesempatan yang berharga,” terangnya.

Di akhir perbincangan dengan majalah PEDULI, Muhyi mengungkapkan harapannya agar semoga LAZ Sidogiri dapat mengikuti perkembangan media terkini. “Lazimnya media masa itu kian berkembang dari waktu ke waktu, semoga media LAZ Sidogiri bisa terus berkembang agar dapat lebih diminati masyarakat,” pungkasnya.