NASEHAT HASAN AL-BASHRI KEPADA  KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ (Part 2)

Imam Hasan al-Bashri dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz merupakan teladan dan figur ulama dan umara yang saling bersahabat dan saling menasehati di jalan Allah. Di bagian sebelumnya, panjang lebar Imam Hasan al Bashri menasehati sahabatnya itu. 

Ketika surat Hasan al-Bashri itu sampai ke tangan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau menangis sesenggukan sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya merasa kasihan kepadanya. Umar mengatakan, “Semoga Allah merahmati Hasan al-Bashri, beliau terus membangunkan kami dari tidur dan mengingatkan kami dari kelalaian. Sungguh sangat mengagumkan, beliau adalah laki-laki yang penuh kasih terhadap kami (pemimpin), beliau begitu tulus kepada kami. Beliau adalah seorang pemberi nasehat yang sangat jujur dan sangat fasih bahasanya.”

Umar bin Abdul Aziz membalas surat itu, “Nasehat-nasehat Anda yang berharga telah sampai kepadaku, aku pun mengobati diriku dengan nasehat tersebut. Anda menjelaskan dunia dengan sifat-sifatnya yang hakiki, orang yang pintar adalah orang yang selalu berhati-hati terhadap dunia, seolah-olah penduduknya yang telah ditetapkan kematian sudah mati. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”

Ketika balasan Umar  sampai di tangan al-Hasan, beliau berkata, “Amirul Mukminin benar-benar mengagumkan, seorang laki-laki yang berkata benar dan menerima nasehat. Allah mengagungkan nikmat dengan kepemimpinannya, merahmati umat dengan kekuasaannya, menjadikannya rahmat dan berkah.”

Lalu Imam Hasan al-Bashri menulis sedikit lagi pesan kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

 “Amma ba’du, sesungguhnya ketakutan besar dan perkara yang dicari ada di depanmu, dan engkau pasti akan menyaksikannya, selamat atau celaka.” 

Sungguh mengharukan hubungan yang sangat harmonis antara umara’ dan ulama atas nama cinta dan persahabatan, bukan atas nama kepentingan politik praktis.

~ Sumber: Buku Sehangat Sahabat, hal. 43, Sidogiri Penerbit.