ZAKAT DALAM KAJIAN PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI

Jul 25, 2024 - 16:50
Jul 27, 2024 - 16:43
 0  17
ZAKAT DALAM KAJIAN PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI

Dalam pandangan psikologi, yang pembayar zakat akan merasa senang karena zakat yang dikeluarkannya membuat dirinya bersih secara fisik dan suci secara ruhani. Selain itu ia juga merasa akan diberi harapan yang membuat hartanya tumbuh dan berkah bagi dirinya, dan bagi yang menerima zakat darinya (mustahik).

Dimensi psikologis zakat ini tersirat dalam ayat, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. al-Taubah/9: 103). 

Dimensi psikologis dapat menggugah hati pemberi zakat. Dalam hadits qudsi Allah berfirman, “Berinfaklah wahai manusia, niscaya aku akan berinfak untukmu” (HR. Bukhari dan Muslim). Maknanya, Allah tidak akan membuat kurang harta orang yang membayar zakat, justru sebaliknya akan berkembang. 

Secara psikologis, zakat yang dikeluarkan orang kaya sehingga bisa dinikmati untuk makan dan minum buat orang-orang miskin akan mengurangi ketegangan psikologis antara orang miskin dengan orang kaya dalam suatu komunitas. Dengan kata lain, kohesi sosial akan kian tebal dan jurang pemisah antara orang miskin dan kaya jadi menipis. 

Pengaruh psikologis lain yang sangat positif adalah bahwa zakat mampu meredam bahkan menurunkan angka kriminalitas terutama yang diakibatkan perut yang lapar, kesal melihat orang kaya berpesta pora dan memamerkan harta. Maka tak pelak, secara psikologis, zakat mampu membuat kehidupan jadi harmonis, saling meghargai, dan menghormati. 

Sedangkan dalam pandangan sosiologi, zakat merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keseimbangan keadilan sosial dalam masyarakat dengan cara tolong menolong, yang kaya memberi bantuan kepada yang miskin, yang kuat memberi pertolongan kepada yang lemah, zakat merupakan salah satu teori yang mendasar untuk menegakan struktur sosial dalam ajaran Islam

Zakat merupakan suatu refleksi dari rasa kemanusiaan, keadilan, keimanan, serta ketakwaan yang mendalam yang muncul dalam sikap orang yang mempunyai kelebihan harta. Zakat sangat erat kaitannya dengan masalah moral, karena dengan melaksanakan zakat dapat mengikis sifat ketamakan dan keserakahan orang yang memiliki kelebihan harta benda.

~ Sumber: Abdul Rosyad, Ade Fakih Kurniawan, Tijarah; Jurnal Ekonomi Syariah, ISSN (Online): 2830-5183 Vol. 1, No. 2, Mei 2022

(Jeki / Peduli)

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow