KEBUN ANGGUR YANG MENJADI SAKSI SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
Situs bersejarah ini menjadi saksi masa awal dakwah Rasulullah SAW di Kota Ta’if, Arab Saudi. Saat dakwah Rasulullah SAW ditolak oleh mayoritas penduduk Makah, Rasulullah SAW berniat untuk melakukan syiar dakwah kepada warga Ta’if yang saat itu mayoritas beragama Nasrani.
Sayangnya, kedatangan Rasulullah ke Ta’if tak disambut baik oleh mereka —yang justru disambut dengan lemparan batu oleh penduduk Ta’if, bahkan oleh anak-anak kecil, hingga baginda terluka parah. Bukan hanya terluka fisiknya, tapi hati Baginda juga terenyuh sakit. Betapa tidak, kaum yang diharapkan beriman, justru menolaknya dengan lemparan batu yang juga dilakukan oleh anak-anak kecil mereka.
Hingga akhirnya, Rasulullah bertemu dengan seorang budak Nasrani bernama Addas. Pada momen itulah, Rasul berteduh dan beribadah di sebuah kebun anggur, dan disuguhi buah anggur oleh budak bernama Addas itu.
Hingga kini, untuk mengenang sosok Addas, dibangunlah sebuah masjid bernama “Masjid Addas”. Addas merupakan satu-satunya budak Nasrani yang saat itu memeluk agama Islam.
Kala itu Addas tertegun karena Rasulullah mengucapkan “bismillah” sebelum memakan anggur yang ia suguhkan. Addas lalu menanyakan kalimat yang diucapkan Rasulullah karena kalimat asing itu terasa mendamaikan hatinya kala itu.
Rasulullah kemudian bertanya tentang agama Addas. Ia lantas menjawab bahwa agamanya adalah agama yang dibawa Nabi Yunus. “Yunus adalah saudaraku (sesama nabi).” Jawab Rasulullah.
Saat itulah Addas sadar bahwa pria yang ada di hadapannya adalah utusan Tuhan. Hingga akhirnya tanpa pikir panjang, Addas memutuskan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Kebun kurma itu hingga kini menjadi saksi sejarah perjalanan dakwah Rasulullah di Ta’if. Kota Ta’if sendiri dikenal sebagai tempat yang subur. Terdapat banyak perkebunan buah di wilayah itu, mulai dari anggur, pepaya, buah tin, hingga kurma —yang hingga kini terlihat masih lebat.
~ Disarikan dari Fiqh as-Sirah dan dilansir dari tayangan channel YouTube Alman Mulyana


