EFEK KESEPIAN BAGI KESEHATAN JIWA

Des 3, 2024 - 16:26
Feb 25, 2025 - 11:49
 0  23
EFEK KESEPIAN BAGI KESEHATAN JIWA

Tidak semua orang yang melajang merasa hidupnya tidak bahagia. Namun, para ahli menyebut bahwa kesepian lebih mematikan daripada obesitas dan harus dianggap sebagai risiko kesehatan masyarakat. Sebuah tinjauan penelitian tentang kesepian menemukan bahwa mereka yang memiliki hubungan sosial yang buruk berisiko mengalami kematian dini lebih tinggi 50 persen dibandingkan mereka yang memiliki hubungan sosial yang baik. 

"Ini penting bagi kesejahteraan dan kelangsungan hidup," kata profesor psikologi dan penulis utama penelitian, Dr.Julianne Holt-Lunstad. Dia memberikan contoh ekstrem pada bayi dalam perawatan kustodi yang tidak memiliki kontak manusia sering gagal berkembang dan meninggal. Merasa kesepian dianggap membuat orang merasa lebih buruk secara mental dan fisik.

Mereka yang kesepian juga cenderung mengalami gejala yang lebih parah ketika sakit. Peneliti dari Amerika Serikat mengamati 218 studi tentang efek kesehatan dari kesepian dan isolasi sosial. Ternyata, isolasi sosial meningkatkan risiko kematian seseorang hingga 50 persen, sementara risiko kematian karena obesitas hanya 30 persen.

Penelitian baru menunjukkan, tingkat kesepian yang dirasakan seseorang dapat memprediksi berapa lama penyembuhan saat sakit. 

Sebuah studi baru diterbitkan dalam jurnal Health Psychology, peneliti mengevaluasi tingkat kesepian dari 213 orang yang sedang mengalami gejala flu, termasuk mengukur besarnya jaringan sosial yang peserta miliki. Peneliti memberi semua peserta obat tetes hidung untuk meredakan gejala flu dan mengkarantina peserta di sebuah hotel selama lima hari untuk melacak gejala. Semua orang dalam studi ini memiliki gejala flu dalam tingkat yang relatif sama, tapi orang-orang yang melaporkan merasa kesepian mendapati gejala flu yang lebih parah ketimbang orang yang sedikit merasa kesepian.

"Memiliki banyak teman namun merasa kesepian, sama seperti merasa sendiri di ruangan yang penuh sesak,” kata penulis studi Angie LeRoy, seorang kandidat PhD di University of Houston dan Universitas Rice. “Tidak peduli berapa banyak orang teman yang Anda miliki dalam jaringan sosial Anda, jika hubungan tersebut kurang bermakna, itu tidak akan membuat perbedaan." Kesepian telah lama dikaitkan sebagai faktor risiko kesehatan yang buruk. Orang yang kesepian diperkirakan memiliki risiko 26% lebih tinggi mengalami kematian dini ketimbang orang yang tidak. Studi baru menambah bukti bahwa kesepian juga memengaruhi bagaimana kemampuan seseorang untuk sembuh dari penyakit.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengusir kesepian, misalnya saja bergabung dengan komunitas hobi, memperbarui ikatan persahabatan atau persaudaraan yang mulai longgar, atau pun terlibat dalam aktivitas sosial sebagai relawan. 

~ Sumber: lifestyle.kompas.com

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow