Kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting yang dianugerahkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita, sehingga dengan itu kita bisa menunaikan segala kewajiban yang dibebankan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita, dan dengan kesehatan pula kita bisa menjalankan berbagai macam tugas dan memenuhi tanggungjawab, baik sebagai hamba kepada Tuhannya maupun sebagai manusia terhadap sesamanya.
Karena itu, adalah kewajiban bagi kita untuk mensyukuri berkah kesehatan ini, agar dengan bersyukur, Allah subhanahu wa ta’ala semakin melimpahkan berbagai nikmat dan anugerah-Nya kepada kita, baik nikmat jasmani maupun rohani. Mengingat, nikmat kesehatan ini merupakan salah satu hal yang banyak dilupakan oleh kebanyakan orang, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana sebenarnya cara mensyukuri nikmat kesehatan itu?
Pertama, tentu saja dengan senantiasa mengingat dan menyadari bahwa kesehatan yang ada pada diri kita ini adalah anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala, bukan yang lain. Sehingga dengan menyadari hal itu, maka akan segera muncul dari lubuk hati dan mulut kita ucapan “alhamdulillah...”.
Misalnya, kita bangun tidur dan menyadari bahwa kita masih diberi kesempatan hidup, menghirup udara segar, melihat pemandangan indah, merasakan sejuknya pagi, dengan segenap anggota badan yang normal. Maka dengan merasakan semua anugerah itu, kita tidak henti-hentinya berucap “alhamdulillah...” karena berbagai anugerah yang tak terhitung tersebut.
Kedua, cara kita mensyukuri kesehatan juga harus diekspresikan dengan menggunakan segenap anugerah itu pada sasaran yang semestinya, yang sesuai dengan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan jauh dari larangan-Nya. Misalnya, kita menggunakan kaki untuk berjalan menuju tempat-tempat kebaikan seperti masjid, madrasah, dan semacamnya. Kita menggunakan tangan untuk bekerja mencari nafkah, membantu orang lain, dan semacamnya. Kita menggunakan anugerah penglihatan untuk melihat kebaikan-kebaikan dan menghindarkan mata dari melihat segala hal yang dilarang Allah subhanahu wa ta’ala. Begitulah seterusnya.
Tentu, bersyukur dalam bentuk ini jauh lebih rumit daripada yang pertama, sebab yang pertama hanya dieskpresikan dengan kata-kata, sedangkan yang kedua harus dibuktikan dengan perbuatan. Namun cara kedua inilah yang disebut dengan hakikat bersyukur, sehingga dalam al-Quran dijelaskan, bahwa hanya sedikit sekali orang yang bisa bersyukur.
Ketiga, cara berikutnya yang mesti kita lakukan dalam rangka mensyukuri nikmat sehat yang dianugerahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala adalah dengan senantiasa merawat raga kita agar tetap sehat seawet mungkin. Tentu hal ini harus dilakukan dengan cara rajin berolahraga, memakan makananan yang halal, bersih dan bergizi tinggi, serta menjauhi makanan atau minuman yang diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan yang bisa merusak organ-organ dalam tubuh kita, seperti tidak meminum alkohol, tidak merokok, tidak bertato, dan semacamnya.
Dalam dunia modern kita, cara bersyukur yang ketiga itu biasa disebut dengan investasi kesehatan. Jika memang demikian halnya, maka betapa penting pada saat ini kita melakukan investasi kesehatan, selain tetu tetap menerapkan dua bentuk syukur yang sebelumnya. Namun juga tidak boleh lupa, bentuk syukur lain terhadap kesehatan perlu kita ekspresikan melalui rajin bersedekah kepada sesama, menjenguk mereka yang sakit, atau menolong mereka yang membutuhkan.
Komentar