Muhammad Hamidurrahman, Anak Asuh LAZ Sidogiri asal Pasuruan
Santri yatim kelahiran Pasuruan, 14 September 2006 ini, termasuk santri yang giat belajar dan tekun dalam mempelajari materi pelajaran yang berupa kitab kuning yang notabene berbahasa Arab. Dimana untuk memahaminya butuh keseriusan dalam mempelajari grammar nahwu-sharafnya. Putra dari pasangan almarhum H. Mustafa dan Ibu Asia, warga desa Tamansari, Wonorejo, Pasuruan ini, walaupun yatim sejak kecil, tetap giat belajar dan tidak patah semangat.
Beruntung almarhum sang ayah sewaktu hidupnya mempunyai banyak teman dan kolega, sehingga di kemudian hari menjadi wasilah yang menolong si yatim Hamid ini bisa memperoleh beasiswa di DAS (Darul Aitam Sidogiri) Surabaya. Hamid mulai belajar di DAS sejak tahun 2019 yang lalu, dan lulusi kelas 6 tingkat Ibtidaiyah pada tahun 1443 H tahun kemarin dengan nilai yang baik.
Sejak belajar di DAS (Darul Aitam Sidogiri) Surabaya, Hamid tidak menyia-nyiakan kesempatan belajarnya, terutama ilmu baca kitab, sehingga menuai hasil dengan meraih juara baca kitab saat di kelas 4 dan 5 Ibtidaiyah. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk anak didik yang masih usia dini.
Anak asuh yang juga menggemari seni hadrah ini merasa bersyukur bisa melanjutkan beasiswa dan mondok di Pondok Pesantren Sidogiri (PPS). “Alhamdulillah, dengan mondok di Sidogiri, saya serasa kembali ke kampung halaman, dimana jarak rumah dan pondok tidak begitu jauh. Hanya beberapa kilometer. Saya ucapkan banyak terimakasih kepada LAZ Sidogiri dan para donatur yang telah membiayai pendidikan saya ini.” Pungkasnya kepada Majalah PEDULI saat diwawancara di kantor LAZ Sidogiri.
(Jeki | Peduli)
.png)
